Buku adalah salah satu sarana supaya kita tidak membuat retorika anti kapitalis murahan. Dari sebuah buku kita akan mendapat penegtahuan yang relevan tentang kapitalisme. Jadi seandainya kita mengatakan “anti kapitalisme” kita tahu benar apa yang kita katakan dan dapat dipertanggungjawabkan. Ada banyak buku yang membahas tentang kapitalisme. Dua buku yang saya anjurkan adalah Joseph Stiglitz Roaring Nineties (Dekade Keserakahan)Marjin Kiri dan Robert T Kiyosaki Rich Dad Guide to Investing Gramedia. Kedua buku ini bertolak belakang satu merupakan buku yang mengupas borok liberalism dan kapitalisme sementara yang satunya lagi adalah buku yang mengajarkan cara menjadi kapitalis yang sukses. Kiyosaki dalam buku ini mengajarkan cara-cara menajdi seorang investor yang berhasil. Salah satu nasehatnya yang bisa kita tangkap adalah “curangi pajak”. Seperti buku-buku lain Kiyosaki, pendidikan masih saja menjadi barang celaan. Saya nggak suka hal ini, menurut saya ada manusia yang suka mengembangkan uang dan hartanya, tapi ada juga orang yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan demi kehidupan manusia. Hal lain yang membuat saya tidak suka pada buku Kiyosaki adalah pendapatnya tentang kuadran ESBI. Padahal tanpa kelas pekerja tidak akan ada orang-orang di kuadran B dan I. Tapi dalam menjelaskan pola pikir kapitalisme buku ini bisa memberi kita gambaran yang bagus. Tentang real estate, para investor yang bersembunyi, cara bisnis orang sono. Sebagai sebuah penawar racun buku Kiyosaki ini, Roaring Nineties dari Stiglitz cukup ampuh untuk tidak membuat kita terjebak dalam pola pikir kapitalis Kiyosaki. Stiglitz membongkar sisitem ekonomi Amerika yang rapuh, deregulasi, praktek akutansi yang buruk, juga tabiat korporasi dan eksekutif Amerika yang tamak. Tetapi menurut pandangan Emmanuel Todd (Prancis) Stiglitz tetap memegang prinsip-prinsip pasar bebas dan tak bisa berbuat banyak ketika berbicara tentang ketiadaan apparatus peraturan global. Walau begitu saya akui kalau Kiyosaki dalam memberi motivasi tentang wirausaha itu cukup bagus. Dari buku Kiyosaki kita dapat menangkap kalau ingin konsen bisnis ya konsenlah pada bisnis itu jangan takut gagal. Kedua buku ini bisa menjadi referensi saat kita membicarakan tentang kapitalisme apalagi anti kapitalisme, karena kita melihat dari dua sudut pandang. Seperti istilah “kenalilah musuhmu”
0 komentar:
Posting Komentar